Status Evan Dimas Belum Bisa Dijadikan Sebagai Pemain Profesional
Status Evan Dimassemakin
ramai diperbincangkan, karena menyangkut banyak sekali aspek yang
terkait kebijakan PSSI terhadap posisi Persebaya 1927. Hal ini dapat
dilihat dari link http://bola.kompas.com/read/2013/10/14/1143252/PSSI.Masih.Tak.Akui.Status.Profesional.Evan.Dimas.
Dengan posisi seperti hal ini justru makin memperuncing kondisi karena banyak pihak mulai ikut
angkat suara diantaranya Menpora dan anggota DPR lainnnya, Nasrullah
Larada, anggota Komisi X DPR RI yang membidangi masalah olahraga,
menyayangkan sikap PSSI
yang menolak permohonan alih status Evan Dimas dari pemain amatir ke
profesional, dengan alasan klub asal Evan yakni Persebaya 1927, tidak
diakui sebagai anggota PSSI. “Terkait Evan Dimas, seharusnya PSSI tahu diri dan punya rasa malu,” tegas Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini kepada Tribunnews.com, Senin (14/10/2013). http://www.tribunnews.com/superball/2013/10/14/terkait-evan-dimas-pssi-diminta-tahu-diri-dan-tak-bersikap-seperti-anak-tk.
Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB ) DPR, Marwan Ja’far, menyesalkan sikap PSSI
yang ngotot menolak permohonan alih status kapten Timnas U-19
Indonesia, Evan Dimas Darmono, dari pemain amatir ke profesional. dengan
alasan klub asalnya tidak diakui sebagai anggota PSSI. http://www.tribunnews.com/superball/2013/10/14/tak-mau-akui-status-profesional-evan-dimas-pssi-dituding-keras-kepala.
Dan link lanjutnya, Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Irman Gusman meminta PSSI segera menyelesaikan polemik status kapten Tim Nasional U-19, Evan Dimas dari pemain amatir ke profesional, yang ditolak PSSI karena alasan klub asalnya tidak diakui sebagai anggota PSSI. http://www.tribunnews.com/superball/2013/10/14/ketua-dpd-minta-pssi-segera-selesaikan-polemik-status-evan-dimas.
Jika posisi Evan Dimas dipermasalahkan Vietnam di Piala AFF U19 dan
Tim di Grup G di babak penyisihan piala AFC U19, bisa runyam urusannya.
Sebenarnya,
masalahnya cukup sederhana, tidak usah dipermasalahkan status Persebaya
1927 karena berlaga di IPL, sebab IPL masih tercantum dalam kompetisi
yang diakui FIFA, kalaupun formatnya harus play off ya seharusnya semua
tim di IPL harus ikut, biarkanlah kompetisi yang fair berjalan
semestinya sebagai filtering prestasi/pemain dan tidak dicampur adukkan
dengan faktor politik dan like-des like, dengan demikian sepak bola Indonesia dapat segera maju. Selama masih ribut, tidak akan pernah prestasi menghampiri Indonesia.
TERBANG TINGGI GARUDAKU !!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa Komentar Anda ?....