Pengakuan Ilmuan Dunia Tentang Kebenaran Alqur'an
Kadang-kadang
saya muak dengan tulisan kristen indonesia yang menghujat alqur'an, dan
saya berpikir mereka tahu apa tentang alqur'an dan ilmu pengetahuan,
Pernahkah orang kristen yang ada diindonesia yang menghujat alqur'an
mengukur kemampuan dia dengan ilmuan yang ada dalam video ini yang
mengakui kebenaran alqur'an,
Dan sangat tidak masuk akal
bila ada orang kristen yang hanya tamat SMP. SMU, Atau juga orang
kristen penunggu warnet yang mengatakan alqur'an tidak benar, Sedangkan
ilmuan dunia yang Gelar mereka Prof. Dr. Dan mereka merupakan imuan yang
diakuin dunia dibidangnya, dan keluaraan universitas ternama didunia,
dan mereka juga peneliti dan penemu, membenarkan Alqur'an, dan ada orang
kristen indonesia yang pendidikannya hanya sebatas SMP SMU
SI,Menyalahkan kebenaran alqur'an, ini jelas tidak masuk akal, Dan saya
pikir mereka ini adalah orang--orang yang bodoh iri hati dengki dan
dalam hati mereka ada penyakit kebodohan yang luar binasa!!
Dan
setelah ada pengakuan kebenaran alqur'an dari ilmuan dunia,( Ahli
geology.Anatomi.Embriologi, Biologi.Astronomi. Pakar
kelautan,ginekologi,)
Dan kita biarkan orang kristen
indonesia mengatakan alqur'an salah dan tidak benar, biarkan mulut
mereka sampai berbusa menghujat alqur'an dan tidak ada ngaruhnya buat
umat islam sebab ilmuan dunia telah mengakui kebenaran alqur'an, dan ini
sangat jelas memukul iman kristiani sebab yang berbicara kebenaran
alqur'an adalah ilmuan dunia, dengan bukti 1.8 milion setiap tahunya
penduduk america dan eropa masuk islam, Sedangkan yang menghujat
alqur'an. Kristen kelas coro kelas copy paste tentu tidak ada ngaruhnya
sedikitpun buat kita umat islam
Ada dua paktor orang yang
menolak kebenaran alqur'an yang pertama kebodohan dan yang kedua
kesombongan, coba kita simak pernyataan ilmuan tentang kebenaran
alqur'an.
1. Prof. Yoshihide Kozai
Guru Besar Universitas Tokyo dan Direktur The National Astronomical Observatory, Mikata, Tokyo, Jepang,
Sulit
membayangkan bahwa tipe pengetahuan ini telah ada pada 1400 tahun yang
lalu. Mungkin ada beberapa hal yang mereka memiliki ide sederhana tetapi
untuk menggambarkan hal ini secara detail sangat susah. Sehingga, hal
ini tidak didefinisikan ilmu pengetahuan manusia secara sederhana.
Beberapa di antara mereka mengatakan bahwa pengetahuan bisa berasal dari
luar alam semesta ini. “
Saya sangat terkesan dengan
menemukan fakta-fakta kebenaran astronomi dalam Quran, dan bagi kami
para astronom modern telah mempelajari potongan-potongan yang sangat
kecil dari alam semesta, Kami telah memusatkan upaya kami untuk memahami
bagian terkeci itu. Karena dengan menggunakan teleskop, kita dapat
melihat bagian yang paling kecil dari langit tanpa berpikir tentang alam
semesta. Dan alqur'an menjawab semua pertanyaan dan apa yang dikatakan
alqur'an tentang astronomomi benar tidak ada kesalahan sedikitpun, dan
alqur'an ini merupakan jalan dan patner buat saya untuk investigasi alam
semesta. "
2. Prof: Dr. T. V. N. Persaud
Ahli
anatomi, ahli kesehatan anak-anak,dan ahli ginekologi kebidanan dan
ilmu reproduksi di Universitas Manitoba, Winnipeg, Menitoba,Kanada.
Persaud is Professor of Anatomy, Professor of Pediatrics and Child
Health, and Professor of Obstetrics, Gynecology, and Reproductive
Sciences at the University of Manitoba, Winnipeg, Manitoba, Canada.
There, he was the Chairman of the Department of Anatomy for 16 years. He
is well-known in his field. He is the author or editor of 22 textbooks
and has published over 181 scientific papers. In 1991, he received the
most distinguished award presented in the field of anatomy in Canada,
the J.C.B. Grant Award from the Canadian Association of Anatomists. When
he was asked about the scientific miracles in the Quran which he has
researched, he stated the following:
Dia mengatakan:
Muhammad tidak bisa menulis dan membaca, seorang yang geniuspun tidak
akan mampu membuat pernyataan yang menakjubkan dan akurat tentang fakta
kebenaran ilmiyah.Dan Semua yang tertulis di dalam al-Quran pasti sebuah
kebenaran, yang dapat dibuktikan dengan peralatan ilmiah. “ dan tidak
menyulitkan akal saya untuk menerima dan mengatkan bahwa alqur'an adalah
wahyu ilahi. We're talking about 1400 years ago, you have some
illiterate person making profound statements that are amazingly
accurate, of a scientific nature...
3. Prof. Dr. William W. Hay
Hay
is a well-known marine scientist. He is Professor of Geological
Sciences at the University of Colorado, Boulder, Colorado, USA. He was
formerly the Dean of the Rosenstiel School of Marine and Atmospheric
Science at the University of Miami, Miami, Florida, USA. After a
discussion with Professor Hay about the Quran’s mention of recently
discovered facts on seas,
He said:. "I find it very
interesting that this sort of information is in the ancient scriptures
of the Holy Qur'an, and I have no way of knowing where they would have
come from. But I think it is extremely interesting that they are there
and this work is going on to discover it, the meaning of some of the
passages."
4. Prof. Dr. E. Marshall Johnson
Guru
Besar ilmu Anatomi dan Perkembangan Biologi, Universitas Thomas
Jefferson, Philadelphia, Pennsylvania, Amerika Serikat. and the Director
of the Daniel Baugh Institute. He was also the President of the
Teratology Society. He has authored more than 200 publications. In 1981,
during the Seventh Medical Conference in Dammam, Saudi Arabia,
Professor Johnson said in the presentation of his research paper:
Alquran
tidak hanya menjelaskan perkembangan dari bentuk eksternal, tetapi juga
menekankan tahap internal, tahapan dalam embrio, penciptaan dan
perkembangannya, menekankan peristiwa besar yang diakui oleh ilmu
pengetahuan kontemporer. "
Sebagai seorang ilmuwan, saya
hanya bisa mengatkan sesuatu apa yang dapat saya lihat. Saya bisa
mengerti embriologi dan biologi perkembangan. Saya bisa memahami
kata-kata yang diterjemahkan kepada saya dari Al Qur'an, dan apa yang
dikatakan alqur'an semuanya benar,
jikalau saya pindah kezaman
nabi muhammad dan saya membaca alqur'an saya tidak mmungkin bisa
menjelaskan apa yang ada dalam alqur'an, dan ini adalah bukti bahwa ini
adalah wahyu ilahi dan saya percaya itu.
5. Prof: Dr.
Gerald C. Goeringer is a Professor and Coordinator of Medical Embryology
in the Department of Cell Biology, School of Medicine, Georgetown
University, Washington DC, USA.
In a relatively few ayahs
(Qur'anic verses) is contained a rather comprehensive description of
human development from the time of commingling of the gametes through
organogenesis. No such distinct and complete record of human development
such as classification, terminology, and description existed
previously. In most, if not all instances, this description antedates by
many centuries the recording of the various stages of human embryonic
and fetal development recorded in the traditional scientific literature.
6.
Prof. DR. Keith L. Moore is a professor emeritus in the division of
anatomy (department of surgery), former Chair of anatomy from 1974 to
1984[1] and associate dean for Basic Medical Sciences (Faculty of
Medicine) at the University of Toronto, Ontario, Canada. He has also
worked at the King Abdulaziz University in Jeddah, Saudi Arabia.
Moreover, he is a founding member of the American Association of
Clinical Anatomists (AACA). He was President of the AACA between 1989
and 1991[2]. He is most known for his textbooks on the subjects of
anatomy and human embryology.
Telah jelas bagi saya bahwa
pernyataan ini pasti berasal dari Allah melalui Muhammad, sebab hampir
seluruh pengetahuan ini tldak ditemukan sampai beberapa abad setelahnya.
Hal ini membuktikan kepada saya bahwa Muhammad adalah utusan Allah.
“Karena pementasan embrio manusia sangat kompleks, karena proses
berkelanjutan perubahan selama perkembangan, dan sistem klasifikasi baru
dapat dikembangkan dengan menggunakan istilah yang disebutkan dalam Al
Qur'an dan Sunnah. Sistem yang diajukan lebih sederhana, komprehensif,
dan sesuai dengan pengetahuan embriologi saat ini.
The intensive
studies of the Qur'an and Hadith in the last four years have revealed a
system of classifying human embryos that is amazing since it was
recorded in the seventh century A.D... the descriptions in the Qur'an
cannot be based on scientific knowledge in the seventh century.
7. Prof.Dr. Joe Leigh Simpson
Ketua
Jurusan Ilmu Kebidanan dan Ginekologi dan Prof. Molecular dan Genetika
Manusia, Baylor College Medicine, Houston, Amerika Serikat and Professor
of Molecular and Human Genetics at the Baylor College of Medicine,
Houston, Texas, USA. Formerly, he was Professor of Ob-Gyn and the
Chairman of the Department of Ob-Gyn at the University of Tennessee,
Memphis, Tennessee, USA. He was also the President of the American
Fertility Society. He has received many awards, including the
Association of Professors of Obstetrics and Gynecology Public
Recognition Award in 1992. Professor Simpson studied the following two
sayings of the Prophet Muhammad:
these Hadiths (sayings of
Muhammad) could not have been obtained on the basis of the scientific
knowledge that was available at the time of the 'writer'... It follows
that not only is there no conflict between genetics and religion (Islam)
but in fact religion (Islam) may guide science by adding revelation to
some of the traditional scientific approaches... There exist statements
in the Qur'an shown centuries later to be valid which support knowledge
in the Qur'an having been derived from God
8. Prof. Dr. Alfred Kroner
Ketua Jurusan Geologi Institut Geosciences, Universitas Johannnes Gutterburg, Maintz, Jerman.
Dia
mengatakan: "Thinking where Muhammad came from...Dan saya pikir sungguh
tidak mungkin bahwa muhammad bisa mengetahui banyak hal tentang i asal
mula alam semesta, karena para ilmuwan hanya menemukan ini beberapa
tahun terakhir dengan metode teknologi yang sangat canggih, untuk
mengungkap fakta ilmiyah,
Jika Anda menggabungkan semua ini dan
Anda menggabungkan semua laporan yang dibuat dalam Al Qur'an dalam hal
yang berhubungan dengan bumi dan pembentukan bumi dan ilmu pengetahuan
pada umumnya, pada dasarnya anda bisa mengatakan bahwa pernyataan yang
dibuat ada banyak cara benar, sekarang dapat dikonfirmasikan dengan
metode ilmiah, dan dengan cara, kita bisa mengatakan bahwa Qur'an adalah
buku teks ilmu pengetahuan sederhana untuk orang sederhana. Dan
pernyataan alqur'an pada wakut alqur'an dituruan tidak dapat dibuktikan,
tetapi metode ilmiah modern sekarang ini dapat membuktikan apa yang
dikatakan Muhammad 1400 tahun yang lalu
9. Prof.Dr:
Tejatat Tejasen:Professor Tejasen studied various articles concerning
the Qur'an and modern embryology. He spent four days with several
scholars, Muslims and non-Muslims, discussing this phenomenon in the
Qur'an and Hadith. During the 8th Saudi Medical Conference in Riyadh,
Saudi Arabia he stood up and said:
"In the last three years, I
became interested in the Qur'an... From my studies and what I have
learned throughout this conference, I believe that everything that has
been recorded in the Qur'an fourteen hundred years ago must be the
truth, that can be proved by the scientific means.
Saya
pikir inilah saatnya mengucapkan “Tiada Tuhan yang patut disembah selain
Allah dan Muhammad adalah utusan Allah.”Tidak ada keraguan bahwa
al-Quran adalah keajaiban abadi yang kita miliki. Sebagaimana firman
Allah di dalam al-Quran
10. Napoleon Bonaparte
Dari
buku “Bonaparte et I’Islarn oleh Cherlifs, Paris, p. 105, berkata
sebagai berikut: Saya meramalkan bahwa tidak lama lagi akan dapat
dipersatukan semua manusia yang berakal dan berpendidikan tinggi untuk
memajukan satu kesatuan kekuasaan yang berdasarkan prinsip-prinsip
ajaran Islam, karena hanyalah Qur’an itu satu-satunya kebenaran yang
mampu memimpin manusia kepada kebahagiaan.*
11. W.E.
Hocking dalam “Spirit of World Politics New York 32″, p. 461 , berkata:
“…saya merasa benar dalam penegasan saya, bahwa Qur’an berisi amat
banyak prinsip-prinsip yang diperlukan untuk pertumbuhannya sendiri.
Sesungguhnya dapat dikatakan bahwa hingga pertengahan abad ke-13,
Islamlah pembawa segala apa yang tumbuh yang dapat dibanggakan oleh
dunia Barat.”
12. E. Denisen Ross dari “Introduction to
the Koran-George Sale”, p. 5, berkata: “Qur’an memegang peranan yang
lebih besar terhadap kaum Muslimin daripada peranan Bible dalam agama
Kristen. Ia bukan saja merupakan sebuah kitab suci dari kepercayaan
mereka, tetapi juga merupakan text book dari upacara agamanya dan
prinsip-prinsip hukum kemasyarakatan…..Sungguh sebuah kitab seperti ini
patut dibaca secara meluas di Barat, terutama di masa-masa ini, di mana
ruang dan waktu hampir telah dipunahkan oleh penemuan-penemuan modern.”
13.
. George Sale dalam buku “Joseph Charles Mardrus-Premilinary
Discourse”, berkata: “Di seluruh dunia diakui bahwa Qur’an tertulis
dalam bahasa Arab dengan gaya yang paling tinggi, paling murni….diakui
sebagai standard bahasa Arab… dan tak dapat ditiru oleh pena manusia…
Oleh karena itu diakui sebagai mukjizat yang besar, lebih besar daripada
membangkitkan orang mati, dan itu saja sudah cukup untuk meyakinkan
dunia bahwa ALQUR'AN itu berasal dari Tuhan.”
14. . G.
Margoliouth dalam buku “Introduction to the Koran” (kata pendahuluan
untuk buku J. M. H. Rodwell), London, 1918, berkata: “Diakui bahwa
Our’an itu mempunyai kedudukan yang penting diantara kitab-kitab Agama
di dunia. Walau kitab ini merupakan yang terakhir dari kitab-kitab yang
termasuk dalam kesusasteraan ini, ia tidak kalah dari yang mana pun
dalam effeknya yang mengagumkan, yang telah ditimbulkannya terhadap
sejumlah besar manusia yang telah menciptakan suatu phase kemajuan
manusia dan satu tipe karakter yang segar.”
15. DR. John
William Draper dalam buku “A History of the intelectual Development in
Europe”, London, 1875, jilid 1 , p. 343-344, berkata: “Qur’an mengandung
sugesti-sugesti dan proses moral yang cemerlang yang sangat
berlimpah-limpah; susunannya demikian fragmenter, sehingga kita tidak
dapat membuka satu lembaran tanpa menemukan ungkapan-ungkapan yang harus
diterima olehsekalian orang. Susunan fragmenter ini, mengemukakan
teks-teks, moto dan peraturan- peraturan yang sempurna sendirinya,
sesuai bagi setiap orang untuk setiap peristiwa dalam hidup.”
16.
Prof. H. A. R. Gibb dalam buku “Mohammadanism”, London, 1953, p. 33,
berkata sebagai berikut: “Nah, jika memang Qur’an itu hasil karyanya
sendiri, maka orang lain dapat menandinginya. Cobalah mereka mengarang
sebuah ungkapan seperti itu. Kalau sampai mereka tidak sanggup dan boleh
dikatakan mereka pasti tidak mampu, maka sewajarnyalah mereka menerima
Qur’an sebagai bukti yang kuat tentang mukjizat.”
17.
Harry Gaylord Dorman dalam buku “Towards Understanding lslam”, New York,
1948, p.3, berkata: “Kitab Qur’an ini adalah benar-benar sabda Tuhan
yang didiktekan oleh Jibril, sempurna setiap hurufnya, dan merupakan
suatu mukjizat yang tetap aktual hingga kini, untuk membuktikan
kebenarannya dan kebenaran Muhammad.”
18. Prof. Palmer: Ahli Geologi ternama Amerika Serikat.
“llmuwan
itu sebenarnya hanya menegaskan apa yang telah tertulis di dalam
al-Quran beberapa tahun yang lalu. Para ilmuwan sekarang hanya menemukan
apa yang telah tersebut di dalam al-Quran sejak 1400 tahun yang lalu
19
.Professor Armstrong:Prof. Armstrong was asked a number of questions
about Qur'anic verses dealing with his field of specialisation. He was
eventually asked, "You have seen and discovered for yourself the true
nature of modern Astronomy by means of modern equipment, rockets, and
satellites developed by man. You have also seen how the same facts were
mentioned by the Qur'an fourteen centuries ago. So what is your
opinion?"
"That is a difficult question which I have been thinking
about since our discussion here. I am impressed at how remarkably some
of the ancient writings seem to correspond to modern and recent
Astronomy. I am not a sufficient scholar of human history to project
myself completely and reliably into the circumstances that 1400 years
ago would have prevailed.
Certainly, I would like to leave
it at that, that what we have seen is remarkable, it may or may not
admit of scientific explanation, there may well have to be something
beyond what we understand as ordinary human experience to account for
the writings that we have seen
20. Prof: Dr Maurice
Bucaille: Ia adalah penulis best-seller,"The Bible, The Qur'an and
Science" (1976). His classical studies of the scriptural languages,
including Arabic, in association with his knowledge of hieroglyphics,
have allowed him to hold a multidisciplinary inquiry, in which his
personal contribution as a medical doctor has produced conclusive
arguments. His work, "Mummies of the Pharaohs - Modern Medical
Investigations" (St. Martins Press, 1990), won a History Prize from the
Académie Française and another prize from the French National Academy of
Medicine.
His other works include: "What is the Origin of
Man" (Seghers, 1988), "Moses and Pharaoh, the Hebrews in Egypt", (NTT
Mediascope Inc, 1994); and "Réflexions sur le Coran" (Mohamed Talbi
& Maurice Bucaille, Seghers, 1989
After a study which lasted
ten years, Dr. Maurice Bucaille addressed the French Academy of Medicine
in 1976 concerning the existence in the Qur'an of certain statements
concerning physiology and reproduction. His reason for doing that was
that :
our knowledge of these disciplines is such, that it is
impossible to explain how a text produced at the time of the Qur'an
could have contained ideas that have only been discovered in modern
times."
"The above observation makes the hypothesis
advanced by those who see Muhammad as the author of the Qur'an
untenable. How could a man, from being illiterate, become the most
important author, in terms of literary merits, in the whole of Arabic
literature?
How could he then pronounce truths of a
scientific nature that no other human-being could possibly have
developed at that time, and all this without once making the slightest
error in his pronouncement on the subject?"
Demikianlah
pengakuan ilmuan tentang kebenaran alqur'an dan semua ilmuan mengakui
kebenaran alqur'an dan mereka semua yakin bahwa alqur'an adalah kitab
suci dari tuhan....
For more information, just click here:
“Kami
akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di
segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi
mereka bahwa Al-Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa
sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?” [QS. Al-
Fushshilat]

Al-Quran kalamullah..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa Komentar Anda ?....